Seminggu
yang lalu telah terdengar berita duka dari artis komedian papan atas Olga
Syahputra. Siapa yang tak kenal dengan artis tersebut, wajahnya yang selalu
menghiasi berbagai macam program di layar televisi, dari pagi hingga malam
hari. Sosoknya yang sangat periang dan sangat humoris tersebut membuat
masyarakat ikut merasa kehilangan Olga ketika ia dikabarkan meninggal dunia
pada 27 Maret 2015 lalu. Pandangan masyarakat terhadap Olga Syahputra memang
sangat mempengaruhi kehidupan mayoritas masyarakat khususnya di Indonesia yang
sering kali memunculkan sosok Olga di berbagai program acara. Mereka terlihat
merasa sangat sedih dan kehilangan layaknya kehilangan keluarga atau kerabat
sendiri, masyarakat mungkin memang tidak mengenal sosok Olga Syahputra secara
dekat, namun mereka dapat menilai Olga sebagai sosok yang lucu, humoris,
pekerja keras dan peduli terhadap keluarganya. Saking menggemparkannya, berita
tersebut sampai saat ini masih saja dibicarakan dan menjadi trending topic di layar televisi, bahkan
makam Olga masih saja penuh dikunjungi oleh berbagai kalangan masyarakat untuk
ikut mendoakan. Dengan berita meninggalnya Olga, banyak masyarakat yang
mengekpresikan kesedihan mereka dengan menuliskan berbagai macam berita duka
mengenai Olga di berbagai media sosial, seperti Twitter, Facebook, Instagram,
dll yang biasanya ditulis dengan sebuah hastag (#RIPOlga) yang hal tersebut
dapat menjadi berita yang paling banyak dibicarakan di dunia maya. Hal tersebut
yang dinamakan Citizen Journalism. Citizen Journalism merupakan salah satu
bentuk apresiasi masyarakat terhadap suatu berita atau informasi yang sedang
ramai diperbincangkan. Yang cara tersebut biasanya dilakukan di berbagai media
sosial berupa tulisan, gambaran, atau apapun yang dapat mewakili pendapat dan
pandangan masyarakat yang tergolong warga biasa bukan professional. Hadirnya
Citizen Journalism membuat warga menjadi dapat mengapresiasikan pendapat nya
yang mungkin kurang dilihat, dan didengar. Jurnalisme Warga (Citizen Jounalism)
tentunya tetap memiliki batasan-batasan tertentu dalam pemilihan kata, tetap
menjaga etika dalam berbahasa serta penulisan. Kehadiran Citizen Journalism
berawal dari munculnya internet. Setelah itu berbagai macam media sosial
lainnya seperti twitter, facebook,dll yang media tersebut dapat dijadikan
sebagai bentuk pendapat dan pemikiran masyarakat mengenai hal tertentu. Contohnya
pula dalam acara Kompasiana yang disiarkan di Kompas tv, dalam acara tersebut
memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memberikan beberapa pertanyaan,
komentar, pendapat terhadap berita yang sedang disiarkan dan dibicarakan saat
itu juga. Yang ditampilkan beberapa masyarakat yang langsung dapat terhubung
oleh acara tersebut dan langsung dapat memberikan komentar dan pertanyaan. Mengenai
hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa acara ini sangat membantu masyarakat yang
tentunya dapat pula mengapresiasikan pendapat mereka terhadap suatu pemberitaan
yang sedang ramai dibicarakan. Yang sangat berpengaruh pula dengan perkembangan
media sosial dari zaman ke zaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar