Rabu, 27 Mei 2015

Waspada Beras Plastik!!!

Akhir-akhir ini Indonesia diramaikan dengan berbagai pemberitaan mengenai munculnya peredaran beras sintetis berbahan plastik. Apalagi jika beras sintetis tersebut dicampurkan dengan beras asli maka secara kasat mata akan sulit untuk dibedakan. beras sintetis akan memiliki tampilan yang sangat jernih tanpa adanya kotoran, sedangkan untuk beras yang asli biasanya akan terdapat warna putih ditengah-tengah beras. lalu saat pada tahap pencucian, beras plastik biasanya akan terlihat mengapung diatas air cucian, sedangkan beras asli akan tenggelam di dalam air. hal ini dikarenakan beras sintetis terbuat dari plastik yang cukup ringan sehingga mengapung di atas air.
nah, pada tahap pemasakan, beras berbahan sintetis akan terlihat menggumpal kental serta berwarna putih, lembek dan kenyal saat dipegang. Dan jika dimakan maka beras sintetis tersebut terasa pahit dan tidak enak.
dengan berkembangnya berita beras palsu tersebut, saya juga mengunjungi salah satu pasar di daerah Ungaran, yang juga untuk meneliti berbagai macam beras yang diperjual belikan tersebut, sampai detik ini saya merasa masih aman-aman saja dan tak terdapat sama sekali kriteria beras palsu yang sedang marak diperbincangkan ini.


Minggu, 10 Mei 2015

Semarang Night Carnival 2015

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kota Semarang yang ke 468, adalah dengan  mengadakan kegiatan acara Semarang Night Carnival, yang dilangsungkan pada tanggal 3 Mei 2015 lalu. Acara tersebut merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan setiap tahunnya, uniknya disini adalah peserta yang mengikuti acara tersebut adalah sebanyak 468 peserta, yang juga bertepatan dengan angka kelahiran Kota Semarang. Berbagai macam kostum unik yang dikenakan oleh berbagai peserta turut memeriahkan acara tersebut, tak sedikit pula warga yang menonton juga turut memenuhi sepanjang Jalan Pemuda. Selain banyak peserta yang memeriahkan acara ini, ada pula penampilan 350 personel marching band Akpol dan juga 100 personel marching band Yon Arhanudse. Sepanjang performance dari titik nol km hingga balaikota, peserta karnaval diiring-iringi dengan theme song Semarang dan alunan musik etnis dengan berbagai pencahayaan yang indah.



Api Besar Lalap Pasar Johar

Kejadian kebakaran yang selalu melanda berbagai pasar rupanya tak kunjung henti, di setiap beberapa tahun bahkan di tiap tahunnya selalu saja terdapat berita mengenai kebakarannya sebuah pasar di suatu daerah tertentu. Dua hari yang lalu, tepatnya pada malam minggu 9 Mei 2015 telah terjadi kebakaran dahsyat di daerah Pasar Johar Semarang, Jawa Tengah. Pasar Johar merupakan salah satu pasar kebanggaan warga Semarang karena terkenal dengan lengkapnya berbagai macam kebutuhan warga di sana. Warga pun berduka, bahkan banyak seorang pedagang yang jatuh pingsan karena tak berdaya melihat kiosnya ikut terbakar. Kebakaran tersebut diperkirakan terjadi pada pukul 20.30 WIB. Pasar Johar merupakan salah satu bangunan yang menempatkan bangunan tua peninggalan sejarah sepanjang masa yang sampai saat ini masih digunakan untuk menjual barang-barang kebutuhan warga setempat bahkan luar kota. Pernah juga pasar ini menjadi pasar terbesar se-Asia Tenggara, kemunculan pasar Johar ini sudah cukup lama, yaitu mulai pada tahun 1860 yang berawal dari sebuah pasar krempyeng di mana sejumlah pedagang menggelar barang dagangan di depan penjara yang terdapat pada sisi timur Alun-alun Semarang. Barang-barang yang diperjual belikan tersebut berupa aneka hasil bumi seperti buah-buahan, jagung, ketela pohon, dan daun pisang yang dijual untuk keluarga tahanan sembari menunggu jam besuk. Begitulah sekilas cerita sejarah mengenai Pasar Johar. 
Ironisnya, puluhan mobil pemadam kebakaran Kota Semarang tak cukup cepat memadamkan api yang terus berkobar hingga pukul 00.00, bahkan api terus menjalar hingga menuju ke Pasar Yaik. Dalam proses evakuasi barang, terdapat warga yang justru malah memanfaatkan situasi ini dengan mengambil barang dagangan yang lalu diinterogasi oleh anggota Resmob Satreskrim Polrestabes Semarang.